Minggu, 02 Oktober 2011

Nilai Tawakal dan Ikhlas

Tiba-tiba seorang teman datang dan berkata
"Episode galau" ucapnya
Tebakan ku jitu, ia mengeluh tentang seseorang yang tak dapat ia lupakan
Bercerita tentang seseorang di masa lalunya
Mengungkit masa-masa saat mereka berjumpa, kekonyolannya dan takjubku
ia berkata "Ah, dia selalu bisa menggoyahkan imanku. Cobaan ini namanya!"
Berdo'alah agar ia menjadi jodohmu candaku
Tapi dengan tegas ia menjawab
"Gak boleh mendikte Alloh seperti itu. Minta saja berikan jodoh yang terbaik untukku. Karna siapa tau Alloh sudah menyiapkan yang lebih tepat untukku." ia tertawa dan melanjutkan ucapannya "tapi semua ini masih sulit, Nilai tawakal dan ikhlas ku masih jelek" ungkapnya.
Masih dengan kekagumanku menanggapinya 
"Aku juga mau mencoba, tapi masih sulit mengendalikan ego ku."
dengan santai ia menjawab sambil tertawa
"Memang.. tapi disitulah nilai ujiannya. Semangat! Harus bisa menghilangkan kegalauan ini."
jadi ikutan galau nih tanggapku
"Satu-satunya orang yang dapat menghilangkan kecemasan, kegelisahan, kegalauan adalah diri sendiri. Hati yang ribut hanya bisa diredam jika aku punya keinginan untuk meredamnya. Mari sama-sama semangat dan harus bersabar, biar lulus ujian." ucapnya menenangkanku
Aduh bukannya itu seharusnya aku yang bilang? kan dia yang galau (''.)
Hanya ku jawab dengan kata yang singkat, jelas dan tidak menenangkan "Semangat!"
"Sudah ku bulatkan tekad dengan membaca surat An-Nas dan dzikir, karna galau adalah rekayasa setan." ucapannya membuatku merinding..hiiiiiii

Tidak ada komentar:

Posting Komentar